Penampilan menarik, murah senyum, ringan tangan dan mudah bergaul apakah anda kenal dengan orang seperti ini atau mungkin Andalah sendiri orangnya? Kalau iya, anda pasti dapat dengan mudah memperoleh teman yang banyak, bahkan sahabat.
Tidak diragukan, menjadi pribadi yang menarik dan punya banyak teman dimana-mana adalah hal yang menyenangkan. Tapi, ada yang perlu diwaspadai. Apakah itu?
Kebanyakan orang menganggap bahwa "semakin banyak teman semakin baik." Setujukah Anda?
Bisa jadi Anda setuju. Namun, bila Anda tidak setuju, mungkin Anda termasuk sedikit orang yang menyadari perlunya selektif dalam berteman.
Dahulu ketika masih duduk di bangku sekolah dasar, guru Anda mungkin pernah mengajari untuk tidak boleh membeda-bedakan atau memilih teman. Setelah lebih dewasa, Anda mungkin menyadari bahwa konsep yang ditanamkan ini tidak sepenuhnya baik. Dalam aspek tertentu memang kita perlu menerima perbedaan. Tapi, tentu saja dalam banyak hal lainnya kita perlu selektif. Biasanya seseorang memilih teman hanya berdasarkan satu kriteria, apakah teman itu membuatnya merasa nyaman ketika bergaul bersamanya atau tidak.
Tak terhitung banyaknya anak, remaja, hingga orang dewasa yang mengalami kerugian karena salah bergaul, yang diawali dengan salah memilih teman. Kerugian ini bahkan bisa berakibat kematian. Meskipun banyak orang meragukan kuatnya pengaruh pergaulan, fakta jelas-jelas menunjukkan sebaliknya. Merasa diri kuat di tengah pergaulan buruk rupanya sama sekali tidak menjamin bahwa seseorang tidak akan terpengaruh oleh pergaulan tersebut.
Jadi, manakah yang lebih baik?
Berteman dengan siapa saja, atau berkawan dengan mereka yang kita anggap cocok saja?
Karena jika memaksa bergaul dengan orang-orang yang tidak kita inginkan, takutnya malah bikin sebel hati. Jadi... Jalan tengahnya adalah mungkin dengan melihat sisi manfaat dan mudharatnya. Menurut saya jika menjalin komunikasi dengan A bisa menambah ilmu, pengetahuan, memperbaiki akhlak, memberi nasehat yang baik, mendorong saya untuk berbuat baik dan bekerja ikhlas untuk dunia akhirat, seseorang yang saya bisa berbagi suka duka, demikian pula saya merasa nyaman mendengar keluh kesah dan bahagianya, bisa saling tukar pendapat, kritik dan saling mengingatkan, maka saya akan mempertahankan pertemanan itu. Tapi jika sebaliknya, maka saya memilih untuk membatasi komunikasi dengannya. Dan, tentunya saya pun harus siap juga jika ada satu atau beberapa orang yang bersikap demikian terhadap saya.
Bukankah kita hidup didunia ini selalu dihadapkan antara pilihan dan konsekuensinya,.. Betul Tidak.
Hehehehe.......
Tidak ada komentar:
Posting Komentar