Pada suatu hari di musim panas, tampak seekor keledai berjalan di pegunungan. Keledai
itu membawa beberapa karung berisi garam di punggungnya. Karung itu sangat berat,sementara matahari bersinar dengan teriknya. "Aduh panas sekali. Sepertinya aku sudahtidak kuat berjalan lagi," kata keledai. Di depan sana, tampak sebuah sungai. "Ah, adasungai! Lebih baik aku berhenti sebentar," kata keledai dengangembira. Tanpa berpikir panjang, ia masuk ke dalamsungai dan byuur! Keledai itu terpeleset dan tercebur. Iaberusaha untuk berdiri kembali, tetapi tidak berhasil.Lama sekali keledai berusaha untuk berdiri. Anehnya,semakin lama berada di dalam air, ia merasakan beban dipunggungnya semakin ringan. Akhirnya keledai itu bisaberdiri lagi. "Ya ampun, garamnya habis!" kata tuannyadengan marah. "Oh, maaf! garamnya larut di dalam airya?" kata keledai.Beberapa hari kemudian, keledai mendapat tugas lagi untuk membawa garam. Sepertibiasa, ia harus berjalan melewati pegunungan bersama tuannya. "Tak lama lagi akan adasungai di depan sana," kata keledai dalam hati. Ketika berjalan menyeberangi sungai,keledai menjatuhkan dirinya dengan sengaja. Byuuur!. Tentu saja garam yang ada dipunggungnya menjadi larut di dalam air. Bebannya menjadi ringan. "Asyik! Jadi ringan!"kata keledai ringan. Namun, mengetahui keledai melakukan hal itu dengan sengaja,tuannya menjadi marah. "Dasar keledai malas!" kata tuannya dengan geram.Keesokan harinya, keledai mendapat tugas membawa kapas. Sekali lagi, ia berjalanbersama tuannya melewati pegunungan. Ketika sampai di sungai, lagi-lagi keledaimenjatuhkan diri dengan sengaja. Byuuur!. Namun apa yangterjadi? Muatannya menjadi berat sekali. Rupanya kapasitu menyerap air dan menjadi seberat batu. Mau tidak mau,keledai harus terus berjalan dengan beban yang ada dipunggungnya. Keledai berjalan sempoyongan di bawah terikmatahari sambil membawa beban berat dipunggungnya.HIKMAH :Berpikirlah dahulu sebelum bertindak. Karena tindakan yang salah akan menyebabkankerugian bagi kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar