jika benar
rembulan yang hinggap di pinggulmu membawakan kabar dari langit
merah yang tak kunjung tahu apa makna segumpal darah
maka sekarang malam
bukan lagi sahabat untuk melamunkan cinta
bagaimanapun perjumpaan dengan
angin sama saja berarti membiarkan kabarmu berlalu, pergi
wahai kau yang
menatap
remang mata separuh bulan itu seperti memohon agar dibiarkan
tergelincir ke paha dan jatuh menuju sepasang telapak kaki
ia ingin memahami
setiap langkah kepergianmu
tapi sungguhpun begitu
ini bukan selembar
sajak rindu
bukan
..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar