Di depan beranda jantungku yang rapuh
aku mengeram sebutir kenangan
tentang
semut-semut yang begitu lapar
akan darah dan darah
(gula bukan lagi
sahabat mereka
setelah tebu belakangan hari jadi
santapan lintah yang
serakah)
banyak lagi ingatan-ingatan lain
tentang malaikat yang
tiba-tiba berkelebatan
di bawah kilatan remang lampu disko
bukan di
sekolah-sekolah renta atau musala tua
ya, bagaimanapun aku bisa
bersyukur
itu cuma kenangan
rupanya penguasa pandai sekali
mencari topik
perbincangan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar