Kalau kita membaca kisah
para nabi di dalam Al-Qur`an semuanya berisi kebaikan dan keutamaan. Bahkan
semua ayat tentang nabi sering dijadikan sebagai dasar ajaran agama Islam yang
dibawa Rasulullah saw. Ini sangat berbeda dengan ayat-ayat yang mengisahkan tentang
Bani Israel atau orang-orang Yahudi yang hampir semuanya mengungkapkan
watak-watak kebohongan, keangkuhan, kebencian, kezhaliman, pembunuhan,
penyimpangan dan karakter-karakter lainnya.
Di antara kebohongan
orang-orang Yahudi yaitu pengakuannya tentang tanah Palestina yang dijanjikan
dan tentang perintah untuk membunhuh seluruh bangsa Palestina dari anak-anak,
wanita, sampai orang tua. Pengakuan lainnya adalah bahwa Nabi Ibrahim adalah
dari orang-orang Yahudi dan sebagainya.
Pada kenyataannya, apa yang
disinyalir Al-Qur`an tidak melenceng dari realita sebenarnya. Yahudi dengan
ganasnya membantai orang-orang Palestina tanpa belas ampun. Ratusan ribu warga
Palestina meninggal akibat kekejaman Yahudi. Belum lagi jutaan korban perang
yang sampai sekarang nasibnya sangat mengenaskan.
Ternyata orang-orang
Yahudi tidak hanya beroperasi di Palestina saja, tetapi juga menebar jaring
untuk menghancurkan negara-negara Islam lainnya. Untuk memuluskan
langkah-langkahnya, mereka berusaha bekerja sama dengan penduduk setempat untuk
melakukan pengrusaan terhadap negara yang bersangkutan.
Dalam buku Fakta &
Data Yahudi di Indonesia halaman 50-51 disebutkan skenario penghancuran
Indonesia, tahunnya adalah 2025. Informasi yang sulit untuk dibuktikan
validitasnya ini dikatakan berasal dari bocoran sebuah dokumen rahasia hasil
kajian strategis di bawah pimpinan mantan Menteri Pertahanan Amerika Serikat
berdarah Yahudi bernama William Cohen, yang ingin melenyapkan Indonesia dan
Pakistan di tahun 2025.
Dokumen tersebut berjudul
“Asia Tahun 2025 dan Pengaruhnya terhadap Keamanan Nasional Amerika di Abad
21”, yang menskenariokan Indonesia dan Pakistan akan hilang dari peta bumi.
Penyebabnya adalah konflik internal atau konflik antar suku, golongan, klan,
atau agama, separatisme, dan untuk itu semua sebagai syarat mutlaknya adalah
ketidak-stabilan ekonomi. Kajian tersebut meramalkan bahwa dalam 25 tahun ke
depan, akan terjadi peristiwa berskala besar dan internasional yang akan sangat
mempengaruhi keamanan nasional Amerika Serikat.
Dokumen ini dikatakan
melibatkan tidak kurang dari 15 personil—sebab itu disebut Tim 15—yang terdiri
dari para peneliti, spesialis, politisi senior AS, pakar hukum dan
politik, dan sebagainya. Kehancuran Pakistan disebabkan isu nuklir yang
diperebutkan oleh Iran dan India. Sedang penyebab hancurnya Indonesia
adalah lebih disebabkan krisis multidimensi yang bukannya mengecil namun kian
tahun kian bertambah besar.
Lantas siapa saja warga
Indonesia yang sudah bekerja sama dengan pihak Yahudi? Dilansir bahwa lembaga
Israindo yang beralamat di www.israindo.com berusaha membantu kerja
sama antara pemerintah Indonesia dengan Israel. Situs ini disponsori oleh Kamar
Dagang Indonesia-Amerika (American-Indonesian Chamber of Comerce),
FAKTEN Online, Celebes-Shangri-La Tours, dan OrchidIndoneisa.com. Dalam situs
resminya, mereka menyatakan sebagai: “Israindo Strategic Busniness
Solution merupakan agen konsultasi yang mengemas strategi dan cara-cara
berpromosi perdagangan di sektor swasta antara Israel dan Indonesia. Dengan
pengalaman lebih dari 25 tahun yang diperkaya dengan pengalaman lapangan antar
benua, kami akan membantu Anda untuk bisa menuai sukses dalam perdagangan antar
negara.”
Selain Israindo, masih
ada satu lagi lembaga penghubung bisnis antara pengusaha Indonesia dengan
Israel yaitu Indolink (www.indolink.co.il). Situs ini memiliki versi
bahasa Indonesia, Ibrani, dan Inggris. Tentang visi dan misnya disebutkan
bahwa Indolink memberikan layanan menyeluruh bagi para importir dan
distributor Indonesia yang tertarik untuk bekerjasama dengan suplair dari
Israel mulai dari penjajakan produk, pemilihan suplair, negosiasi harga dan
kondisi kerjasama hingga transaksi pembelian dan perjanjian distribusi.
Dalam situs itu juga
disebutkan pola kerja sama Indonesia dengan Israel sebagai berikut: Keberhasilan
hubungan bisnis dengan orang Israel tergantung pada pemahaman atas mentalitas
tzabarim, suatu faktor yang jauh lebih penting daripada faktor objektif
kecocokan produk, harga dan solusi birokrasi ekspor-impor.
Selain kedua lembaga
tersebut, yang perlu diwaspadai adalah jaringan LibForAll. Di Harian The
Jerusalem Post (8/12/2007) ditulis berita bertajuk “Indonesian Peace
Delegation Meet With Peres” (Delegasi Perdamaian dari Indonesia Temui
Shimon Peres). Berita ini ditulis oleh Greer Fay Cashman.
“Walau tidak ada hubungan
diplomatik formal antara Israel dan Indonesia, lima orang anggota Delegasi
Perdamaian Indonesia menemui Presiden Israel Shimon Peres, Jum’at (8/12) di
Yerusalem, ” demikian kalimat awal artikel tersebut.
Kelima orang Indonesia
tersebut seluruhnya terdiri dari tokoh-tokoh Islam Liberal yang bernaung di
bawah koordinasi Yayasan LibForAll, sebuah yayasan swasta yang berasal dari
Amerika Serikat yang tujuannya untuk mempromosikan Islam yang bersekutu dengan
Israel
Tidak ada komentar:
Posting Komentar