Jumat, 11 Mei 2012

YAHUDI MASUK INDONESIA


Kalau kita membaca kisah para nabi di dalam Al-Qur`an semuanya berisi kebaikan dan keutamaan. Bahkan semua ayat tentang nabi sering dijadikan sebagai dasar ajaran agama Islam yang dibawa Rasulullah saw. Ini sangat berbeda dengan ayat-ayat yang mengisahkan tentang Bani Israel atau orang-orang Yahudi yang hampir semuanya mengungkapkan watak-watak kebohongan, keangkuhan, kebencian, kezhaliman, pembunuhan, penyimpangan dan karakter-karakter lainnya.
Di antara kebohongan orang-orang Yahudi yaitu pengakuannya tentang tanah Palestina yang dijanjikan dan tentang perintah untuk membunhuh seluruh bangsa Palestina dari anak-anak, wanita, sampai orang tua. Pengakuan lainnya adalah bahwa Nabi Ibrahim adalah dari orang-orang Yahudi dan sebagainya.
Pada kenyataannya, apa yang disinyalir Al-Qur`an tidak melenceng dari realita sebenarnya. Yahudi dengan ganasnya membantai orang-orang Palestina tanpa belas ampun. Ratusan ribu warga Palestina meninggal akibat kekejaman Yahudi. Belum lagi jutaan korban perang yang sampai sekarang nasibnya sangat mengenaskan.
Ternyata orang-orang Yahudi tidak hanya beroperasi di Palestina saja, tetapi juga menebar jaring untuk menghancurkan negara-negara Islam lainnya. Untuk memuluskan langkah-langkahnya, mereka berusaha bekerja sama dengan penduduk setempat untuk melakukan pengrusaan terhadap negara yang bersangkutan.
Dalam buku Fakta & Data Yahudi di Indonesia halaman 50-51 disebutkan skenario penghancuran Indonesia, tahunnya adalah 2025. Informasi yang sulit untuk dibuktikan validitasnya ini dikatakan berasal dari bocoran sebuah dokumen rahasia hasil kajian strategis di bawah pimpinan mantan Menteri Pertahanan Amerika Serikat berdarah Yahudi bernama William Cohen, yang ingin melenyapkan Indonesia dan Pakistan di tahun 2025.
Dokumen tersebut berjudul “Asia Tahun 2025 dan Pengaruhnya terhadap Keamanan Nasional Amerika di Abad 21”, yang menskenariokan Indonesia dan Pakistan akan hilang dari peta bumi. Penyebabnya adalah konflik internal atau konflik antar suku, golongan, klan, atau agama, separatisme, dan untuk itu semua sebagai syarat mutlaknya adalah ketidak-stabilan ekonomi. Kajian tersebut meramalkan bahwa dalam 25 tahun ke depan, akan terjadi peristiwa berskala besar dan internasional yang akan sangat mempengaruhi keamanan nasional Amerika Serikat.
Dokumen ini dikatakan melibatkan tidak kurang dari 15 personil—sebab itu disebut Tim 15—yang terdiri dari para peneliti, spesialis, politisi senior AS, pakar hukum dan politik, dan sebagainya. Kehancuran Pakistan disebabkan isu nuklir yang diperebutkan oleh Iran dan India. Sedang penyebab hancurnya Indonesia adalah lebih disebabkan krisis multidimensi yang bukannya mengecil namun kian tahun kian bertambah besar.
Lantas siapa saja warga Indonesia yang sudah bekerja sama dengan pihak Yahudi? Dilansir bahwa lembaga Israindo yang beralamat di www.israindo.com berusaha membantu kerja sama antara pemerintah Indonesia dengan Israel. Situs ini disponsori oleh Kamar Dagang Indonesia-Amerika (American-Indonesian Chamber of Comerce), FAKTEN Online, Celebes-Shangri-La Tours, dan OrchidIndoneisa.com. Dalam situs resminya, mereka menyatakan sebagai: “Israindo Strategic Busniness Solution merupakan agen konsultasi yang mengemas strategi dan cara-cara berpromosi perdagangan di sektor swasta antara Israel dan Indonesia. Dengan pengalaman lebih dari 25 tahun yang diperkaya dengan pengalaman lapangan antar benua, kami akan membantu Anda untuk bisa menuai sukses dalam perdagangan antar negara.”
Selain Israindo, masih ada satu lagi lembaga penghubung bisnis antara pengusaha Indonesia dengan Israel yaitu Indolink (www.indolink.co.il). Situs ini memiliki versi bahasa Indonesia, Ibrani, dan Inggris. Tentang visi dan misnya disebutkan bahwa Indolink memberikan layanan menyeluruh bagi para importir dan distributor Indonesia yang tertarik untuk bekerjasama dengan suplair dari Israel mulai dari penjajakan produk, pemilihan suplair, negosiasi harga dan kondisi kerjasama hingga transaksi pembelian dan perjanjian distribusi.
Dalam situs itu juga disebutkan pola kerja sama Indonesia dengan Israel sebagai berikut: Keberhasilan hubungan bisnis dengan orang Israel tergantung pada pemahaman atas mentalitas tzabarim, suatu faktor yang jauh lebih penting daripada faktor objektif kecocokan produk, harga dan solusi birokrasi ekspor-impor.
Selain kedua lembaga tersebut, yang perlu diwaspadai adalah jaringan LibForAll. Di Harian The Jerusalem Post (8/12/2007) ditulis berita bertajuk “Indonesian Peace Delegation Meet With Peres” (Delegasi Perdamaian dari Indonesia Temui Shimon Peres). Berita ini ditulis oleh Greer Fay Cashman.
“Walau tidak ada hubungan diplomatik formal antara Israel dan Indonesia, lima orang anggota Delegasi Perdamaian Indonesia menemui Presiden Israel Shimon Peres, Jum’at (8/12) di Yerusalem, ” demikian kalimat awal artikel tersebut.
Kelima orang Indonesia tersebut seluruhnya terdiri dari tokoh-tokoh Islam Liberal yang bernaung di bawah koordinasi Yayasan LibForAll, sebuah yayasan swasta yang berasal dari Amerika Serikat yang tujuannya untuk mempromosikan Islam yang bersekutu dengan Israel

Tidak ada komentar:

Posting Komentar